Buku Catatan Moleskine

moleskine-enaliya

Sabtu, 12 Juli 2008, saya menemui seorang teman. Sedianya ia akan kembali ke negeri asalnya. Terkadang hidup membawa seseorang untuk tinggal di sebuah negeri, kemudian pada waktunya, ia pun harus kembali, meskipun yang bersangkutan tidak menginginkannya. Tadinya rencana makan siang itu hampir gagal. Sederhana saja alasannya, keberangkatannya ditunda untuk sementara.

Akhirnya kami memutuskan untuk bertemu. Selalu ada pembicaraan yang menarik diantara kami. Makan siangnya tidak istimewa, tetapi obrolan kami, selalu istimewa. Selesai makan, kami memutuskan untuk melihat barang-barang. Ah! Kesenangan khas para perempuan, cuci mata melihat barang-barang. Baik di galeri yang menyatu dengan rumah makan itu, maupun di toko buku terdekat. Dan pembicaraan pun berlanjut. Teman saya, membeli beberapa barang, saya tidak memperhatikan betul.

 

“Tahukah kamu ini?” Tanyanya menunjuk pada buku catatan bersampul hitam.

“Moleskine,” katanya.

Saya menggeleng. Lalu mulailah dia menceritakan Moleskine, buku catatan (notebook) legendaris yang konon selama dua abad terkahir digunakan oleh para maestro seperti Picasso, Matisse dan Hemingway. “Mulai saat ini, Buku Catatan Moleskine akan menemanimu, kemanapun kamu pergi,” katanya…

“Ada sebuah kesenangan tersendiri mengetahui bahwa mereka (para maestro itu) menggunakan notebook ini. Seperti sebuah tali yang menghubungkan kita dengan para penulis itu,” kata Fransesco Piccolo yang juga menggunakan Buku Catatan Moleskine berwana hitam. Novelis Itali ini merasa terhanyut dalam sebuah tradisi yang dibangun oleh penulis besar sekelas Ernest Hemingway dan Bruce Chatwin.

Sebagai seorang yang juga berusaha menjadi penulis, saya tidak pernah bermimpi sebesar itu. Sejauh ini, rasa bangga sering muncul perlahan ketika orang menyatakan menyukai tulisan saya. Saya tidak juga sedang berusaha menghanyutkan diri untuk melebur dalam tradisi para penulis besar.

Membaca kisah hidup mereka adalah sebuah keasyikan. Dan Buku Catatan Moleskine ini adalah sebuah pemberian yang memberikan harapa besar. Teman, buku ini akan aku gunakan. Sebagai pengingatan pada dirimu. Tahun depan saya berusaha menemui, dan mudah-mudahan dengan banyak karya. Dan harapan tentang orang-orang dalam Buku Catatan Moleskine, tidak sekedar harapan. Semoga.

Published by Enaliya

writer, editor, translator and graphic designer

2 thoughts on “Buku Catatan Moleskine

Leave a comment